Masjidil Haram, Museum Hidup Sejarah Umat Manusia.

Kategori : Umrah, Haji, Informasi, Ditulis pada : 07 Desember 2025, 14:14:16

Masjidil Haram: Museum Hidup Sejarah Umat Manusia

27. Masjidil Haram, Museum Hidup Sejarah Umat Manusia..jpg

Masjidil Haram bukan sekadar tempat ibadah, melainkan museum hidup yang menyimpan jejak peradaban dan sejarah panjang umat manusia. Sejak masa Nabi Ibrahim hingga kini, Masjidil Haram telah menjadi saksi dari berbagai peristiwa penting yang membentuk sejarah Islam dan peradaban dunia. Beberapa fakta menarik berikut menunjukkan betapa kayanya sejarah tempat suci ini.

  1. Sumur Zamzam Pernah Dikubur dan Dikunci

27. Masjidil Haram, Museum Hidup Sejarah Umat Manusia.1.jpg

Sumur Zamzam yang kini menjadi sumber air suci bagi jutaan jamaah ternyata pernah hilang selama berabad-abad. Menurut sejarawan Ibn Ishaq dalam Sirah Nabawiyah, air Zamzam dikubur oleh suku Jurhum setelah mereka terusir dari Makkah karena khawatir musuh akan menguasainya. Hal ini juga dicatat oleh Al-Azraqi dalam Akhbar Makkah (jilid 2, hlm. 40).
Berabad-abad kemudian, sumur itu ditemukan kembali oleh Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW, setelah beliau mendapat petunjuk dalam mimpi.

Kini, posisi sumur Zamzam berada sekitar 20 meter di sebelah timur Kaʿbah (Wikipedia: “Zamzam Well”) dan terus mengalir tanpa henti meskipun setiap tahun jutaan jamaah mengambil airnya. Menurut laporan Arab News (2019), pemerintah Saudi telah melakukan pengelolaan dan perlindungan ketat agar sumber mata air ini tetap bersih dan berkelanjutan bagi seluruh jamaah.

  1. Maqam Ibrahim Tidak Selalu di Posisi Sekarang

27. Masjidil Haram, Museum Hidup Sejarah Umat Manusia.2.jpg

Maqam Ibrahim adalah batu bersejarah yang diyakini menjadi pijakan Nabi Ibrahim AS saat membangun Kaʿbah. Sumber klasik Al-Fakihi dalam Akhbar Makkah menyebutkan bahwa awalnya batu ini berada menempel pada dinding Kaʿbah. Namun, seiring meningkatnya jumlah jamaah, Khalifah Umar bin Khattab RA memindahkannya sedikit menjauh agar tidak menghalangi orang yang sedang melakukan thawaf.

Menurut situs AboutIslam.net, Umar memindahkan maqam “lebih ke arah timur” supaya jamaah dapat menjalankan thawaf dengan leluasa tanpa gangguan (About Islam: “9 Things to Know About Maqam Ibrahim”). Hal serupa juga dikonfirmasi oleh artikel Detik Hikmah (2023) yang menuliskan dua pandangan ulama: sebagian menyebut maqam memang dipindahkan oleh Umar, sebagian lain mengatakan posisinya tetap seperti sejak zaman Nabi Muhammad SAW (Detik.com – Hikmah, 24 Juni 2023).

Sementara situs Islam On Web menjelaskan bahwa sebagian sejarawan berpendapat maqam tersebut memang telah berada di lokasi sekarang sejak masa kenabian, tanpa pernah dipindahkan (IslamOnWeb.net – “A Testament to Prophet Ibrahim’s Legacy”).
Perbedaan pandangan ini menunjukkan betapa tingginya perhatian umat terhadap simbol-simbol sejarah di Masjidil Haram.

 

  1. Hijr Ismail Adalah Bagian Asli dari Ka’bah

27. Masjidil Haram, Museum Hidup Sejarah Umat Manusia.3.jpg

Banyak jamaah mengira Hijr Ismail adalah makam Nabi Ismail AS, padahal sebenarnya area setengah lingkaran di sisi utara Kaʿbah ini merupakan bagian dari struktur asli Kaʿbah. Berdasarkan catatan Ibn Kathir dalam Al-Bidayah wa an-Nihayah, bangunan Kaʿbah yang dibuat oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memiliki bentuk lebih luas yang mencakup area Hijr Ismail.

Ketika kaum Quraisy merenovasi Kaʿbah menjelang masa kenabian Muhammad SAW, mereka kekurangan dana halal, sehingga bagian Hijr tidak dibangun kembali dan dibiarkan terbuka. Hal ini diperkuat dalam catatan di Al-Bidayah wa an-Nihayah dan dijelaskan pula oleh AboutIslam.net, bahwa karena Hijr termasuk bagian asli dari Kaʿbah, maka tawaf yang sah harus mengelilingi area tersebut dari luar dinding setengah lingkaran itu.

Selain itu, Wikipedia (Hijr Ismail) juga mencatat bahwa area tersebut disebut “Hateem” dan menjadi tempat yang sangat disukai jamaah untuk berdoa karena memiliki keutamaan khusus.

 

  1. Ka’bah Pernah Terendam Banjir dan Jamaah Tawaf dengan Rakit

27. Masjidil Haram, Museum Hidup Sejarah Umat Manusia.4.jpg

Banyak orang tak menyangka bahwa Kaʿbah pernah terendam banjir besar. Peristiwa paling terkenal terjadi pada tahun 1941 M (1360 H) ketika hujan deras mengguyur Makkah selama berhari-hari. Air meluap hingga lebih dari satu meter dan menenggelamkan area tawaf.

Arsip foto sejarah menunjukkan jamaah tetap melaksanakan thawaf menggunakan rakit atau perahu kecil di sekitar Kaʿbah. Saudi Gazette (2019) dan Al-Arabiya English (2015) menulis kisah tentang seorang warga Bahrain yang sempat melakukan thawaf dengan rakit dalam peristiwa itu (Al-Arabiya English, 17 Mei 2015). Setelah kejadian tersebut, pemerintah Saudi membangun sistem drainase modern di sekitar Masjidil Haram, sebagaimana dicatat Arab News (2019), untuk memastikan banjir serupa tidak terulang lagi.

 

  1. Sebelum Listrik, Masjidil Haram Diterangi Ratusan Lampu Minyak

27. Masjidil Haram, Museum Hidup Sejarah Umat Manusia.5.jpg

Sebelum abad ke-20, Masjidil Haram diterangi oleh ratusan lampu minyak yang digantung di sekeliling area tawaf dan di sepanjang lorong masjid. Catatan sejarah dalam karya Al-Azraqi (Akhbar Makkah, jilid 2) menyebutkan bahwa lampu minyak ini telah digunakan secara besar-besaran sejak masa Kekhalifahan Abbasiyah pada abad ke-9 Masehi.

Kemudian, pada tahun 1326 H (1908 M), Masjidil Haram mulai menggunakan listrik untuk pertama kalinya di masa pemerintahan Utsmani. Fakta ini dikonfirmasi oleh Arab News (2018) dan Saudi Gazette (2020) yang menyebut peralihan tersebut sebagai tonggak awal modernisasi Masjidil Haram menuju sistem penerangan dan fasilitas yang lebih modern.

Kini, sistem pencahayaan Masjidil Haram menjadi salah satu yang paling canggih di dunia, menunjukkan transformasi luar biasa dari masa lampu minyak hingga teknologi LED modern.

Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa Masjidil Haram bukan sekadar bangunan suci untuk beribadah, melainkan juga saksi sejarah perjalanan manusia dari zaman para nabi hingga era modern. Setiap batu, sumur, dan sudut di Masjidil Haram menyimpan kisah mendalam tentang iman, perjuangan, dan peradaban. Dengan memahami sejarahnya, kita tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga menambah rasa takzim terhadap rumah Allah yang menjadi pusat spiritual umat Islam di seluruh dunia.

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://safar.co.id