Tips Memperbanyak Ibadah Sunnah Selain Rukun Umrah di Masjidil Haram dan Nabawi.

Kategori : Umrah, Tips, Ditulis pada : 07 Desember 2025, 14:06:07

Tips Memperbanyak Ibadah Sunnah Selain Rukun Umrah di Masjidil Haram dan Nabawi

21. Tips Memperbanyak Ibadah Sunnah Selain Rukun Umrah di Masjidil Haram dan Nabawi..jpg

Setiap perjalanan ke Tanah Suci selalu membawa pesan yang lebih dalam daripada sekadar jarak yang ditempuh. Umrah bukan hanya tentang menunaikan rukun ibadah semata, tetapi juga tentang bagaimana hati kita hadir sepenuhnya di hadapan Allah SWT. Di sela waktu antara thawâf, sa’i, dan tahallul, tersimpan banyak kesempatan untuk memperbanyak ibadah sunnah menghidupkan malam di Masjidil Haram, bersedekah, atau sekadar memperbanyak doa dengan penuh ketulusan. Semua itu menjadi bagian dari perjalanan spiritual yang memperhalus jiwa dan mendekatkan diri kepada-Nya.

  1. Memaknai “tambahan” amalan sunnah sebagai wujud kerinduan hati

Ketika langkah kita memasuki area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, suasana-hening, terhamparnya karpet, langit yang megah semua itu mengundang kita untuk hadir bukan hanya secara fisik, tetapi juga spiritual. Setelah kita menyelesaikan rukun-umrah (ihram, thawâf, sa’i, tahallul), tersisa ruang suci bagi amalan sunnah yang memperdalam makna ibadah. Sebagaimana disebut dalam artikel “Keutamaan Umrah, Amalan Wajib, hingga Sunnah Muakkadnya” bahwa umrah memiliki banyak amalan sunnah muakkadah yang dapat dilaksanakan untuk menambah keberkahan. Di momen-momen seperti di Raudhah atau dekat Hijr Ismâ’îl, setiap detik menjadi kesempatan pahala jangan sampai terlewatkan.

  1. Sebelum memasuki Masjidil Haram: persiapan sunnah yang mendalam

Menjelang memasuki satu rangkaian utama ibadah, kita dianjurkan memperbanyak tindakan ringan namun bermakna. Beberapa amalan tersebut:

  • Mandi sunnah dan memakai pakaian bersih sebagai persiapan ihram. Ini disebut sebagai sunnah muakkad sebelum ihram.
  • Menggunakan wewangian (untuk laki-laki) sebelum ihram.
  • Melaksanakan salat sunnah dua rakaat sebelum berniat ihram.
  • Berucap talbiyah dengan penuh penghayatan dan tenang.

Persiapan ini membantu kita memasuki ibadah dengan tenang, fokus, dan hati yang benar-benar hadir bukan hanya menjalankan ritual secara mekanis.

  1. Di Masjidil Haram: memperbanyak thawâf sunnah, zikir dan doa

Setelah thawâf wajib (rukun) selesai, masih banyak ruang untuk memperkaya perjalanan ibadah:

  • Melakukan thawâf sunnah sebagai tambahan. Banyak ulama menganjurkan thawâf tambahan untuk mendekatkan diri kepada ­Allah.
  • Saat thawâf, sisipkan zikir, membaca Al-Qur’an, atau memanjatkan doa dengan suasana tenang. Sebuah artikel menyebut bahwa jemaah bebas membaca Al-Qur’an, berzikir atau berdoa sesuai keinginan saat thawâf.
  • Ditempat-tempat mustajab seperti Maqâm Ibrâhîm atau ketika minum air zam-zam sisipkan doa khusus agar perjalanan Anda diterima dan membawa perubahan.
  • Memanfaatkan waktu larut malam atau setelah salat untuk tawâf sunnah dengan kekhusyukan.

ketika kaki kita berputar di mataf, lihatlah lautan manusia yang berbeda bangsa dan warna namun semua sama tunduk kepada Allah. Di sanalah kita menyadari bahwa ibadah kita bukan sekadar ritual melainkan dialog pribadi antara hamba dan Rabb-nya.

  1. Di Masjid Nabawi: maksimalkan Raudhah, ziarah, zikir dan salat sunnah

Setibanya di Masjid Nabawi, suasana berubah: keheningan lebih lembut, angin malam terasa lebih dekat. Berikut beberapa tip:

  • Masuk ke area Raudhah (yang disebut sebagai taman Nabi) dan panjatkan doa di sana dengan khusyuk.
  • Laksanakan salat sunnah rawatib berjamaah di masjid subuh atau malam menjadi waktu pilihan untuk kedamaian dan refleksi.
  • Lakukan ziarah ke makam ­Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, lalu berdoa agar kita diberi taufik untuk meneladani akhlak mereka.
  • Di malam hari atau pagi hari: berdzikir, membaca Al-Qur’an, mengingat bahwa kita berada di tempat yang memuliakan para nabi. Jadikan momen ini sebagai renungan sebelum kembali ke rutinitas.

Suasana ketika fajar menyingsing di Madinah, kubah hijau bersinar lembut, dan jamaah mulai berkumpul menjadi saat paling cocok untuk introspeksi: “Ya Allah, terimalah ini sebagai ibadahku.” Jadikan perjalanan ini tidak hanya fisik tetapi terutama spiritual.

  1. Amalan sunnah yang bisa dilakukan sehari-hari di Tanah Suci

Agar konsistensi tetap terjaga, berikut beberapa tip praktis amalan sunnah ringan namun bermakna:

  • Laksanakan salat berjamaah lima waktu di masjid sebagai prioritas.
  • Setelah salat, baca beberapa ayat Al-Qur’an atau zikir.
  • Sisihkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk tadarus, dzikir, atau doa pribadi.
  • Manfaatkan waktu “menunggu” (transportasi, antrean, istirahat) untuk membaca istighfar, doa untuk orang tua, keluarga dan negeri.
  • Saat antre atau berada di keramaian: latihan sabar sabar juga adalah ibadah sunnah yang sangat mulia.

Sesuai imbauan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag), jamaah tidak dianjurkan memaksakan diri untuk umrah sunnah secara berlebihan terutama jika kondisi fisik dan cuaca kurang mendukung. Seperti disebut dalam laporan bahwa “jemaah diminta tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah, terutama umrah sunnah berulang kali”. Artinya keberkahan bukan diciptakan dari kuantitas, melainkan kualitas hati.

  1. Refleksi setelah kembali ke tanah air: hidupkan amalan sunnah agar tetap bersinar

Kembalinya kita ke tanah air bukanlah akhir dari perjalanan melainkan awal dari kehidupan baru yang lebih bermakna. Berikut beberapa langkah agar amalan sunnah yang Anda mulai di Tanah Suci tetap bermakna:

  • Jadikan membaca Al-Qur’an atau berdzikir sebagai rutinitas bahkan di rumah sedikit namun konsisten lebih baik daripada banyak tapi cepat hilang.
  • Setiap tiba di rumah usahakan salat dua rakaat sebagai bentuk syukur dan penutup perjalanan spiritual.
  • Ceritakan pengalaman spiritual Anda kepada keluarga dan sahabat bukan untuk pamer, tetapi sebagai inspirasi agar ibadah bukan hanya momen di Tanah Suci melainkan perubahan nyata dalam sehari-hari.
  • Refleksi: “Apakah saya kembali sebagai pribadi yang lebih sabar? Lebih peduli? Lebih dekat kepada Allah?” Jadikan ini standar saya untuk kemabruran ibadah.
  1. Mengapa memilih Armasta Tour sebagai pendamping ibadah Anda

Dalam banyak pilihan biro perjalanan, memilih yang tepat adalah awal dari ibadah yang diterima dan penuh keberkahan. Di Armasta Tour, kami hadir dengan komitmen:

  • Paket yang disusun untuk memastikan Anda memiliki waktu yang cukup untuk amalan sunnah di Masjidil Haram & Masjid Nabawi bukan sekadar “turistik”.
  • Pendampingan ustadz dan pembimbing yang memahami adab-tanah suci dan mendampingi Anda dalam amalan sunnah.
  • Legalitas resmi dan dukungan penuh dari Kemenag RI, memastikan perjalanan Anda aman, nyaman, dan sesuai syariat.
  • Layanan yang memprioritaskan kualitas ibadah fasilitas dekat masjid, jadwal yang efisien, ruang refleksi agar Anda tidak terburu-buru tetapi bisa hadir sepenuhnya di hadapan Allah.

Kami mengajak Anda untuk mempercayakan perjalanan spiritual Anda kepada Armasta Tour, biro resmi dan terpercaya, agar setiap langkah di Tanah Suci bukan sekadar ibadah yang selesai melainkan transformasi jiwa yang membawa berkah sepanjang hidup. Semoga Allah SWT menerima semua amalan kita, memperbanyak ibadah sunnah kita, dan menjadikan perjalanan umrah kita sebagai pintu menuju kehidupan yang lebih baik.

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://safar.co.id