Panduan Berpakaian Ihram, Larangan dan Hal yang Disunnahkan Saat Ihram.
Panduan Berpakaian Ihram: Larangan dan Hal yang Disunnahkan Saat Ihram

Makna Ihram dalam Perjalanan Spiritual bersama Armasta Tour
Dalam setiap langkah perjalanan umroh atau haji, ada satu momen yang sangat sakral: ketika kita mengenakan pakaian ihram dan memasuki “keadaan ihram” (ihram state). Bagi calon jamaah yang akan berangkat bersama Armasta Tour, terutama bagi Anda yang datang dari Yogyakarta atau sekitarnya. ya, Armasta tour Jogja bukan sekadar paket perjalanan, tetapi jembatan menuju pengalaman spiritual yang mendalam dan penuh makna.
Melalui artikel ini, kami menghadirkan panduan lengkap mengenai larangan dan sunnah saat berihram. Dengan pemahaman yang baik, Anda tak hanya menjalankan manasik secara sah, tetapi juga dapat menjaga kesucian hati dan pikiran, sesuai semangat Armasta Tour yang religius dan inspiratif.
- Apa Itu Ihram dan Kapan Dimulai
Secara istilah fikih, ihram adalah keadaan di mana seorang jamaah sudah berniat untuk menunaikan ibadah haji atau umrah dan “mengharamkan” beberapa hal tertentu selama periode tersebut.
Tempat dan waktu miqat (batas di mana niat ihram dilafalkan) sangat penting. Menurut pedoman Kementerian Agama RI, miqat jemaah haji/umrah Indonesia bisa di Bir Ali (Dzul Hulaifah) atau bahkan sejak embarkasi. Setelah melewati miqat dan berniat, maka semua larangan ihram mulai berlaku.
- Larangan Saat Ihram: Menjaga Kesucian dan Fokus Ibadah
Dalam keadaan ihram, ada sejumlah larangan yang harus dijauhi, agar ibadah kita tidak hanya formalitas tetapi juga penuh khidmat. Berikut ringkasan dan penjelasan larangan utama:
- Larangan untuk Laki-laki
- Tidak diperbolehkan mengenakan pakaian berjahit seperti baju, celana, atau pakaian yang menampakkan lekuk tubuh.
- Tidak boleh memakai penutup kepala (seperti topi, sorban, peci) yang menempel langsung pada kepala.
- Tidak boleh menutupi mata kaki dengan kaus kaki atau sepatu tertutup.
- Larangan untuk Perempuan
- Tidak boleh memakai cadar (niqab) maupun menutup tangan dengan sarung tangan saat ihram.
- Tidak boleh menggunakan wangi-wangian setelah berniat ihram, baik di tubuh maupun pada kain ihram.
- Larangan Umum (Laki-laki & Perempuan)
Beberapa larangan bersifat universal bagi semua jemaah yang sedang berihram:
- Tidak memakai parfum, minyak wangi, atau macem-macem wewangian setelah memasuki ihram.
- Tidak memotong rambut, mencukur bulu, mencabut rambut dari badan, serta tidak boleh memotong kuku.
- Tidak melakukan hubungan suami-istri (jima’) selama dalam kondisi ihram.
- Tidak berburu binatang darat halal selama ihram, berdasar larangan berburu dalam kondisi ihram.
- Tidak merusak tumbuh-tumbuhan, tidak mencabut tanaman, ranting, dan semacamnya.
- Tidak mengucapkan kata-kata kotor, gaduh (jidal), memfitnah, menggunjing — menjaga tutur kata dan perilaku karena kesucian ihram.
Dari perspektif Armasta Tour, larangan-larangan ini bukan sekadar aturan seremonial, melainkan bagian dari pelajaran spiritual: kita diajak untuk melepaskan kecenderungan duniawi, menahan diri dengan sabar, dan menjaga hati agar tetap tulus dalam setiap langkah ibadah.
- Hal-Hal yang Disunnahkan (Sunnah) Saat Ihram
Selain larangan, ada banyak amalan yang disunnahkan (sunah) untuk memperkaya ibadah. Melakukan sunnah ini bisa memperdalam pengalaman batin dan memperkuat niat kita sebagai jamaah. Berikut beberapa amalan sunnah yang penting:
- Sebelum dan Saat Memasuki Ihram
Berdasarkan pedoman Kemenag dan sumber-sumber terpercaya:
- Mandi sunnah (mandi ihram) sebelum memulai ihram. Ini membantu menyucikan diri secara jasmani dan rohani.
- Salat sunnah sebelum berihram: disunnahkan salat 2 rakaat sebelum memasuki miqat.
- Memakai wangi-wangian sebelum ihram, terutama bagi laki-laki; namun harus dihentikan setelah niat ihram karena menjadi larangan.
- Niat ihram: mengucapkan niat secara lisan atau dalam hati di titik miqat. Contoh niat: “Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala …”
- Melafalkan talbiyah segera setelah niat: “Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syariika laka.”
- Jika ada kekhawatiran tidak bisa menyelesaikan manasik, boleh menambahkan kalimat persyaratan (syart): “Allahumma mahilli haitsu habastani” (Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku).
- Setelah Ihram (Selama Dalam Keadaan Ihram)
- Perbanyak talbiyah, zikir, doa sejak miqat hingga tahallul.
- Menjaga kebersihan pribadi: meskipun ada larangan memotong rambut atau kuku, tetapi menjaga kebersihan tetap disunnahkan, seperti wudhu, menjaga wudhu, menyisir rambut, dan sebagainya.
- Tajarrud: mengenakan pakaian ihram yang sederhana (dua lembar kain putih tanpa jahitan bagi laki-laki) sebagai simbol kesetaraan dan kesucian.
- Setelah Menyelesaikan Manasik Umroh / Haji (Tahallul)
- Setelah tahallul (mencukur rambut bagi laki-laki atau memotong sebagian rambut bagi wanita), disunnahkan melanjutkan doa, zikir, dan tawaf atau sai sesuai dengan urutan manasik.
- Sunnah untuk mencium Hajar Aswad atau menyentuh sudut Yamani (atau jika tidak memungkinkan, memberi isyarat tangan).
- Melaksanakan salat sunnah di Maqam Ibrahim setelah tawaf.
- Refleksi Religius: Hikmah di Balik Larangan dan Sunnah Ihram
Sebagai calon jamaah umroh/haji dengan Armasta Tour, memahami larangan dan sunnah ihram bukan sekadar soal patuh fiqih, tapi juga sarana refleksi jiwa:
- Tajallinya Persamaan di Hadapan Allah
Dengan mengenakan kain putih tanpa jahitan (untuk laki-laki) dan pakaian sederhana bagi perempuan, kita diingatkan bahwa di hadapan Allah, semua manusia setara tidak ada status sosial, harta, atau pangkat.
- Pengendalian Nafsu Duniawi
Larangan memakai wangi-wangian setelah niat, tidak memotong rambut, serta menjauhi hubungan suami-istri adalah bentuk latihan spiritual untuk menahan nafsu dan tetap fokus kepada Allah. Ini mengajar kita makna zuhud (melepaskan kecintaan berlebihan pada dunia) dalam konteks sangat spiritual.
- Peningkatan Ibadah Rohani
Sunnah mandi sebelum ihram, membaca talbiyah, zikir, dan doa menguatkan niat kita. Momen-momen itu bukan hanya ritual, tapi ruang dialog batin dengan Sang Maha Pencipta.
- Kedisiplinan dan Ketulusan
Mematuhi larangan dan amalan sunnah juga mencerminkan komitmen kita sebagai jamaah yang ingin menjalankan ibadah dengan benar. Ini bagian dari integritas spiritual bagian dari perjalanan batin di mana kita melepaskan identitas duniawi dan memasuki dimensi pengabdian.
- Catatan Penting dari Kementerian Agama & Sumber Resmi
- Kemenag RI mengingatkan kepada jemaah bahwa pelanggaran larangan ihram dapat berakibat pada denda (dam). Contohnya, memakai topi yang menutup kepala atau menutup wajah yang dilarang, bisa menimbulkan dam.
- Pedoman Tuntunan Manasik Haji dan Umrah dari Kemenag menjelaskan bahwa niat ihram harus diucapkan saat miqat, dan larangan berlaku segera setelah itu.
- amalan-amalan sunnah sebelum, saat, dan setelah ihram diuraikan secara sistematis dalam rujukan manasik resmi.
- Mengapa Memahami Panduan Ini Penting bagi Jamaah Umroh Jogja (Armasta dan Umroh Jogja)
Bagi sahabat-sahabat calon jamaah dari Yogyakarta, yang mempercayakan perjalanan ibadahnya kepada Armasta Tour, pemahaman ini sangat krusial. Mengapa?
- Persiapan Manasik Sebelum Keberangkatan: Dengan memahami larangan dan sunnah ihram, persiapan Anda sebelum umroh/haji menjadi lebih matang. Armasta Tour selalu menekankan pendidikan manasik agar jamaah tidak sekadar “turis agama”, tetapi peziarah yang siap batin dan lahir.
- Menghindari Kesalahan yang Bisa Berdampak Finansial: Pelanggaran ihram (misalnya memakai sesuatu yang dilarang) bisa menimbulkan dam atau denda. Dengan pemahaman yang baik, Anda bisa menghindarinya dan menjaga keuangan serta pahala.
- Ketenangan Batin: Ibadah umroh adalah momen transformasi spiritual. Dengan mengikuti sunnah dan menjauhi larangan, pengalaman Anda bersama Armasta Tour akan lebih khusyuk, lebih ringan, dan lebih penuh makna.
- Kesaksian dan Teladan Jamaah: Sebagai bagian dari komunitas umroh Jogja, setiap jamaah bukan hanya mewakili diri sendiri, tetapi juga biro resmi seperti Armasta Tour. Ibadah dengan adab dan etika yang baik memperkuat reputasi biro dan inspirasi bagi calon jamaah lain.
- Penutup & Ajakan dari Armasta Tour
Hadir sebagai partner dalam perjalanan ibadah, Armasta Tour tak hanya menawarkan paket umroh Jogja / haji resmi, tetapi juga pendampingan spiritual yang berorientasi pada kualitas manasik dan makna batin.
Dengan memahami dan menerapkan panduan berpakaian ihram baik larangan maupun sunnah Anda memperkuat niat, menjaga kesucian, dan meningkatkan khusyuk dalam setiap langkah menuju Baitullah.
Kami mengajak Anda, calon jamaah Armasta Tour dari Jogja dan sekitarnya: percayakan persiapan umroh/haji Anda kepada biro resmi dan terpercaya. Bersama Armasta, perjalanan ibadah Anda bukan hanya perjalanan fisik, tetapi transformasi jiwa agar setiap helai kain ihram, setiap lafaz niat, dan setiap dzikir di Tanah Suci menjadi amal yang tulus dan diridhai Allah SWT.
