Fiqh Umrah, Rukun, Wajib, Sunnah & Larangan yang Harus Diperhatikan.
Fiqh Umrah: Rukun, Wajib, Sunnah & Larangan yang Harus Diperhatikan

Di tengah kerinduan untuk menjejakkan kaki ke tanah suci dan mengunjungi baitullah, sangat penting bagi kita untuk memahami dengan baik fiqh dari ibadah Umrah agar perjalanan suci ini tidak hanya menjadi perjalanan fisik, namun juga perjalanan hati yang penuh penghayatan, tawaqul dan ketakwaan.
- Makna Umrah dalam Kehidupan
Ketika kita mendengar kata “umrah”, sering kali muncul gambaran tentang tawaf di sekitar ka'bah, sai antara dua bukit, jaket ihram putih dan tas koper yang akan dibawa ke Makkah. Namun di balik ritual-nya, terdapat makna yang jauh lebih dalam: menyucikan niat, mengikis ego, dan kembali ke panggilan untuk taat kepada Allah ﷻ.
Sebagai biro perjalanan yang setiap tahun mendampingi jamaah dari Yogyakarta, Armasta Tour meyakini bahwa umrah bukan sekadar perjalanan wisata religi, melainkan sebuah momen refleksi, hikmah, perubahan diri menuju lebih baik. Untuk itu, memahami fiqh umrah adalah bagian dari persiapan matang agar perjalanan kita diterima dan membawa keberkahan.
- Rukun Umrah
Dalam fiqh umrah, rukun-rukun adalah elemen pokok yang harus dilaksanakan. Bila salah satu rukun tidak dilakukan, maka ibadah umrah tersebut bisa menjadi tidak sah. Beberapa referensi menyebutkan lima rukun utama. Berikut rinciannya dengan gaya naratif dan reflektif khas Armasta.
- Ihram dengan Niat dari Miqat
Pertama, calon jamaah harus memasuki keadaan ihram dengan niat umrah yaitu berniat di dalam hati, memakai pakaian ihram, dan memasuki lokasi miqat. Saat Anda membuka lembaran paspor menuju Tanah Suci, dan mengenakan kain ihram (laki-laki dua helai, perempuan memakai busana yang menutup aurat) di saat itulah ditandai perubahan simbolik, meninggalkan status biasa, memasuki status muhrim yang suci dan berbeda.
- Tawaf di Kaʿbah
Kedua, melakukan tawaf mengelilingi Kaʿbah sebanyak tujuh kali. Dalam konteks umrah, ini adalah bagian yang tak terpisahkan. Bayangkan diri Anda melangkah di lantai masjidil haram, detak jantung yang berdampingan dengan jutaan jamaah lainnya namun setiap langkah mencerminkan kerinduan pribadi kepada Allah SWT.
- Sa’i antara Shafa dan Marwah
Ketiga, setelah tawaf dilakukan sai antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, sebagaimana kisah Siti Hajar yang mencari air untuk Ismail. Sa’i bukan sekadar berjalan bolak-balik fisik, tetapi perjalanan hati yang meniru kesungguhan Siti Hajar mencari, berharap, berserah diri. Anda pun berjalan dengan harapan, semoga Allah menerima ibadah ini.
- Tahallul (Memotong atau Menggunting Rambut)
Keempat, tahallul yaitu memendekkan atau mencukur rambut (lebih khusus bagi laki-laki) sebagai tanda keluar dari ihram. Ini juga disebut dalam rukun umrah. Pada momen ini, Anda mengukir simbol perubahan rambut yang dipendekkan menjadi lambang bahwa Anda kembali ke kehidupan sehari-hari dengan komitmen baru, setelah melepas status ihram.
- Tertib (Urutan Pelaksanaan)
Kelima, rukun juga harus dikerjakan secara tertib, yaitu dalam urutan yang benar: ihram → tawaf → sa’i → tahallul. Tanpa tertib, bisa terjadi cacat pada ibadah. Ini mengingatkan kita bahwa ibadah bukan hanya aspek fisik, tetapi aspek spiritual, tertib dan hikmah. Sebagaimana Armasta Tour selalu mengingatkan bahwa persiapan mental dan urutan manasik sangat penting.
Karena rukun menjadi syarat sahnya umrah, maka memahami dan menjalankannya dengan baik menjadikan ibadah kita valid di sisi Allah. Tidak cukup hanya “ke sana”, tetapi ke sana dengan pemahaman, niat dan tertib.
- Wajib Umrah
Di samping rukun, terdapat kewajiban-kewajiban (wajib) yang juga harus diperhatikan. Jika ditinggalkan tanpa uzur syar’i, ibadah tetap sah, namun jamaah harus membayar denda (dam). Berikut beberapa wajib penting:
- Ihram dari Miqat: Memulai ihram dari tempat miqat yang telah ditentukan.
- Menjauhi hal-hal yang dilarang selama ihram (akan dibahas lebih lanjut pada bagian Larangan).
- Tertib pelaksanaan rukun (jika salah urutan maka ada kewajiban tertentu).
Keharusan ini mengajak kita untuk hadir secara sadar bukan sekadar fisik, tetapi secara ibadah yang tertata. Di Armasta Tour, kami selalu membimbing calon jamaah dari Jogja agar memahami aturan wajib ini, karena perjalanan umrah sebaiknya berjalan mulus, tanpa beban fikih yang membingungkan di tanah suci.
Menjalankan wajib dengan baik menunjukkan kesungguhan kita dalam memenuhi syariat ibadah yang sah dan diterima Allah memiliki konsekuensi kita sebagai hamba yang taat. Karena itu, pemilihan biro seperti Armasta yang memahami detail syariat menjadi sangat penting.
- Sunnah Umrah
Setelah rukun dan wajib, terdapat juga amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah umrah bukan untuk membatalkan, tetapi untuk menambah pahala dan kedalaman spiritual.
Beberapa contohnya:
- Mandi ihram sebelum niat, mempersiapkan diri dengan bersih dan wudhu.
- Meluangkan waktu berzikir dan talbiyah secara khusyuk ketika menuju Makkah.
- Memakai pakaian putih bersih, membawa bekal ruhiah seperti memperbanyak istighfar.
Refleksi: Sunnah-sunnah ini mewarnai perjalanan Anda bukan sekedar “melakukan ritual”, tetapi semakin memperteguh hati: “Untuk-Mu-lah Aku datang ya Allah.” Sebagai biro Umroh Jogja, Armasta mendorong jamaah untuk tidak hanya berbiaya dan berangkat, tetapi juga membawa perubahan jiwa.
Meskipun bukan wajib, amalan sunnah inilah yang menjadikan perjalanan umrah kita bukanlah sekadar formalitas, melainkan momentum transformasi diri. Dengan pelaksanaan yang baik, umrah menjadi titik awal untuk hidup yang lebih taat dan bermakna.
- Larangan yang Harus Diperhatikan
Bagian yang tak kalah penting adalah memahami larangan-larangan selama keadaan ihram atau pelaksanaan umrah. Pelanggaran beberapa larangan bisa membatalkan umrah atau mengharuskan denda (dam). Berikut rangkuman utama beserta refleksi:
Larangan-larangan Penting
- Setelah ihram: laki-laki dilarang memakai pakaian berjahit atau menutup kepala, perempuan dilarang menutup wajah (cadar/niqab) atau memakai sarung tangan selama ihram.
- Memotong rambut, mencukur bulu, memotong kuku sebelum tahallul: larangan ini berlaku selama dalam kondisi ihram.
- Memakai parfum atau wangi-wangian setelah ihram.
- Melakukan hubungan suami-istri, ciuman, rayuan seksual selama ihram; akad nikah atau menikahkan pun dilarang.
- Memburu binatang darat atau memotong pohon/ranting selama ihram.
Hikmah dan Refleksi
Larangan-larangan ini bukan sekedar aturan teknis melainkan sarana untuk menyucikan diri, menghormati kesucian ihram, dan menegakkan adab sebagai hamba yang tunduk. Sebagai contoh, larangan memakai parfum atau pakaian berjahit bagi laki-laki menuntut kita untuk mengosongkan diri dari kesenangan duniawi sementara waktu, agar fokus pada Allah ﷻ.
Sanksi atas Pelanggaran
Jika larangan dilanggar tanpa uzur, maka berlaku denda (dam) atau bahkan pembatalan umrah (tergantung jenis pelanggaran). Mengetahui sanksi bukan untuk menakuti, tetapi mendorong kita menjadi jamaah yang sadar sehingga perjalanan spiritual ini berjalan lancar dengan penuh rasa hormat.
Karena larangan terkait dengan kesucian dan adab ibadah, memahami dan menjauhinya adalah bagian dari kesungguhan kita. Sebagai calon jamaah yang matang, sangat bijak memilih biro umrah seperti Armasta di Jogja yang membimbing dari awal hingga proses larangan-larangan di tanah suci dapat terpatuhi.
- Mengapa Memilih Armasta Tour dan Umroh Jogja?
Sebagai biro resmi yang berlokasi di Yogyakarta dengan branding “Armasta dan Umroh Jogja”, kami memahami keunikan calon jamaah dari Jogja: latar belakang mahasiswa, kader organisasi sosial, profesional yang sibuk, hingga keluarga yang menginginkan suasana ibadah yang tenang dan hikmat.
Beberapa keunggulan kami antara lain:
- Pembekalan Manasik lengkap dan detail, mulai dari rukun, wajib, sunnah hingga larangan sesuai dengan pedoman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) dan buku manasik yang diterbitkan.
- Pendampingan Jamaah dari keberangkatan hingga pulang memastikan semua aturan syariat dijalankan dan jamaah dapat fokus ibadah tanpa resah logistik.
- Spiritual Journey yang kami desain sebagai pengalaman reflektif: bukan hanya “berangkat ke Makkah”, tetapi kembali sebagai pribadi yang lebih baik sesuai nuansa khas Armasta Tour.
- Komitmen Transparan dan layanan yang mendukung calon jamaah dari Yogyakarta: pemahaman keuangan, persiapan fisik, hingga aspek kesehatan dan manasik.
Oleh karena itu, jika Anda mencari biro yang mengedepankan aspek syariat, adab serta pengalaman yang penuh makna maka Armasta Tour “armasta dan umroh jogja” adalah pilihan yang tepat.
Perjalanan umrah bukan saja tentang langkah kaki menuju Masjidil Haram, tetapi juga tentang melangkah dengan hati yang bersih, niat yang sungguh-sungguh, dan kesungguhan menjalankan syariat. Dengan memahami:
- Rukun (ihram, tawaf, sa’i, tahallul, tertib)
- Wajib (ihram dari miqat, menjauhi pelanggaran ihram, tertib)
- Sunnah (mandi ihram, talbiyah, zikir, persiapan ruhiyah)
- Larangan (pakaian berjahit, parfum, hubungan suami-istri, memburu, dll)
maka Anda menyiapkan diri menjadi jamaah yang diterima oleh Allah SWT dan memperoleh keberkahan umrahnya.
Kami mengajak Anda, saudara-saudari calon jamaah dari Yogyakarta dan sekitarnya, untuk mempercayakan perjalanan spiritual ini kepada Armasta Tour biro resmi yang memahami “armasta dan umroh jogja” sebagai misi ibadah dan transformasi diri. Mari bersama-sama kita melangkah menuju Tanah Suci dengan iman, harapan, dan ketakwaan.
